Wednesday, 1 January 2014

NEW YEAR STORY



Sebenernya udah tidur tadi tuh jam 10-an. Tiba-tiba terbangun kaget dengan suara ‘dar der dor’ dari segala penjuru. Sempet bengong dulu di kasur; ada perang apaan nih?! Sepersekian detik kemudian baru sadar, well.. OK.. 2014 has come.
 
Meriahnya langit Jakarta semalam.  Cuma suaranya itu lhooo... >.<
Gambar diperoleh dari sini

Resolusi? Ngg.. dari dulu-dulu juga ga pernah secara spesial menyiapkan daftar resolusi di setiap penghujung tahun. Cenderung ngalir aja sih. Nope! It does not mean that I never set up any dream. I do have dreams. Tapi yaa gitu.. ngalir aja… Jalani hidup sesuai dengan prinsip yang dipegang. Berusaha untuk menjadi orang baik. Mungkin kali ini dengan sedikit tambahan –sebagai hikmah dari membaca novel 99 Cahaya di Langit Eropa- yaitu menjadi a good moslem agent *cling!*

Hidup yang mengalir, menurut pendapat Mausaurus, bukan hidup yang pasrah dibawa tiupan angin peradaban. Bukan pula pasrah terhanyut ombak kegilaan dunia. Mewarnai, bukan terwarnai, kecuali kalau warnanya makin membuat dunia menjadi cerah ceria. Atau kalau tidak bisa memberi warna cerah ceria, setidaknya berusaha untuk tidak memperkelam suasana lah. 

Ada yang spesial di malam tahun baru ini? Di berbagai tempat, seperti biasa, riuh dengan suara petasan dan nyala kembang api. Kata teman yang berhasil menikmati momen tersebut sih langit indah menyala warna warni. Kalo Mau mah di rumah sajah. Sempet ada sedikit rame-rame di depan rumah sih. Bapak-bapak dan ibu-ibu sekitar rumah bakar ikan rame-rame. Kebetulan lokasinya di teras rumah. Berkah punya rumah pas perempatan gang, di mana salah satu sisi perempatan ditutup permanen sehingga ga bisa dilalui kendaraan bermotor, yaa begini. Kalo ada rame-rame ngumpul jadi ketempatan. Hehehe :D

Acara bebakaran hanya sampai sekitar jam 10an. Makanya tadi jam 10an Mau udah tidur. Ga nunggu pukul 00.00?? Siapa juga yang sengaja bebakaran dalam rangka nungguin ganti tahun? Kan ga ditungguin juga berganti sendiri tahunnya. Hehe

Nah, sekarang, udah kebangun, trus ngapain? Iseng cek HP, buka Fb, dan menemukan postingan Kang Mahardhika Zifana yang menulis seperti ini:

“Ilmiah saja. Tahun baru solar yang benar itu setiap 1 Maret. Makanya ada nama bulan September (literal, artinya bulan tujuh), Oktober (bulan delapan), dan Desember (bulan sepuluh, deca=10). Lagian itu itungan 2014 darimana coba darangnya? Coba yang kritis-kritis, apa itu maksudnya?”

Eh, iya ya? Septa kan tujuh, tapi September jadi bulan Sembilan. Okta itu delapan, tapi Oktober jadi bulan sepuluh. Deca sama dengan sepuluh, tapi Desember jadi bulan duabelas. Tiba-tiba ngerasa bodoh karena baru ngeh hal begini. Biasanya Mau cenderung pemerhati ‘asal kata’. Tiba-tiba merasa jadi ga gaul juga karena ngerasa ga ngerti hal yang mungkin sudah diketahui oleh jutaan orang lain di bumi ini.

Kemudian Mau ikuti pembahasan topik di postingan tersebut. Kang Mahardhika Zifana ini sendiri Mau kenal pertama kali pas iseng beli novel karangan beliau yang berjudul Magus. Novel yang menurut Mau bagus dan seru. Mirip-mirip novelnya Dan Brown lah. Kental nuansa sejarah. Maka mengikuti diskusi di postingan yang tadi Mau kutip di atas rasanya bisa menjadi sumber pengetahuan buat Mau.

Jadi, sebagaimana namanya, kalender Masehi, yang menggunakan hitungan peredaran matahari, dihitung berdasarkan kelahiran Al Masih (‘alaihissalam). Kang Mahardhika menyebutkan bahwa dua injil dalam alkitab (injil lukas dan matius) mencatat bahwa kelahiran Isa Al Masih terjadi pada masa pemerintahan Raja Herod di Palestina (10 sampai 43 Tahun Julian –Tahun Julius Caesar). Ini berarti Isa Al Masih dilahirkan antara tahun 37 SM dan 4 SM. Kalau mau konsisten dari tarikh al masih, maka seharusnya sekarang itu tahun 2018. Adalah Dionisius Exiguus, seorang pejabat tinggi kepausan Roma yang diserahi tugas menyusun kalender gereja, yang menetapkan perhitungan tahun Anno Domini berdasarkan dugaannya bahwa Isa Al Masih lahir 526 tahun sebelum saat itu.
Lalu kenapa 1 Januari? Kenapa bukan 25 Desember saja? Itu pertanyaan konyol Mau yang kemudian dijawab bahwa hal tersebut dilakukan agar masih dekat hitungannya dengan 25 Desember, hari yang diyakini oleh kaum nasrani sebagai hari lahir Isa Al Masih. Dan yang namanya permulaan pasti dari 1, bukan dari 25.

Sumpah, sebenernya Mausaurus roaming. Ada yang punya tambahan info? Belajar bareng yuk!



Ditulis di Bekasi, 01-01-2014 pukul 02:15 am.

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! I welcome for any comment, but please be good to me: use nettiquete.