Tuesday 8 November 2016

Trial 2 Benedict; si hijau dan si biru

Kemarin saya baru ngeh kalo dapat Benedict baru dari supplier rekanan untuk lab biologi sekolah kami. Lumayan ada beberapa liter.

Tapi kok reagen Benedictnya warnanya hijau ya?

Saya lalu membandingkan dengan stok reagrn Benedict dari pembelian sebelumnya. Warnanya biru kok. Sebagaimana saya familiar dengan warna reagen Benedict.

Btw, reagen Benedict ini biasanya digunakan utk menguji adanya gula pereduksi ataupun gula non pereduksi dalam suatu sampel. Gula dalam sampel akan mereduksi Cu2+ dalam reagen menjadi Cu+, yang ditandai dengan perubahan warna campuran sampel plus reagen menjadi warna hijau --> coklat --> merah bata. Biasanya Cu+ akan membentuk endapan berwarna merah bata di dalam tabung reaksi.

Untuk menguji sampel yang mengandung gula non pereduksi, dibutuhkan penambahan asam dalam suhu tinggi (standar saya minimal 80`C), lalu dinetralkan pHnya dengan senyawa basa setelah sebelumnya diturunkan dulu suhu mixture di dalam tabung.

Nah, hari ini saya menguji kedua reagen Benedict yang ada di lab; si hijau dan si biru. Sekaligus, saya mau mencoba optimasi metode uji Benedict utk gula non pereduksi dgn protokol yang saya dapatkan dari sebuah pastpaper ujian Cambridge A level. Sampel yang saya uji adalah larutan 1M Sukrosa.

Protokolnya sebagai berikut:
1. Siapkan waterbath dengan suhu +/-80`C
2. Masukkan 2ml sampel ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 2ml HCl 1M ke dalam tabung reaksi
4. Panaskan selama 2 menit, setelah itu dinginkan dalam air dingin (suhu ruang) selama 2 menit
5. Tambahkan X sendok spatula (yg kecil itu lhoo) natrium bikarbonat --> dalam pengujian saya kali ini saya mencoba jumalh natrium bikarbonat yg berbeda-beda (1, 2, dan 3 sendok spatula)
6. Panaskan dalam waterbath selama Y menit --> saya menguji lama waktu yg dibutuhkan utk uji dengan 2 jenis reagen yang saya punya
7. Amati dan catat perubahan warna yg terjadi.

Nah, sebenarnya ketika awal pengujian, saya agak menyangsikan si Benedict yg warnanya hijau. Kenapa? Karena hijau merupakan warna indikator untuk hasil positif pada uji Benedict ini. Lah, kalo belum apa-apa aja udah hijau, kumaha atuh?

Ternyata hasilnyaaa...
Baik si biru dan si hijau dapat digunakan utk uji Benedict terhadap gula non pereduksi. Tapi dengan waktu pemanasan yang berbeda.

Untuk si biru, saya hanya butuh waktu 1,5 - 2 menit saja. Untuk protokol di kelas akan saya bulatkan menjadi 2 menit lah biar aman (dan gampang hafalnya, hehe). Sementara si hijau perlu waktu 5 menit. Lumayan yaaa bedanya...

Sementara natrium bikatbonat yang diperlukan adalah sama untuk kedua jenis reagen Benedict, yaitu 2 sendok spatula.

Demikian hasil coba-coba saya hari ini :D

Keterangan foto:
Ini adalah hasil uji Benedict saya tadi. Tiga tabung sebelah kiri menggunakan reagen Benedict yang hijau, tiga tabung yg kanan menggunakan reagen Benedict yang biru. Urutan dari kiri ke kanan utk masing-masing kelompok trial reagen Benedict adalah menggunakan 1, 2, dan 3 sendok spatula natrium bikatbonat.

Disclaimer: reagen Benedict kami beli dari supplier dan pada kemasan tidak terdapat komposisi senyawa penyusunnya, jadi kami hanya dapat menyebutnya sebagai "si hijau" dan "si biru".

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! I welcome for any comment, but please be good to me: use nettiquete.